
Pertandingan FIFA Club World Cup 2025 menghadirkan duel sengit antara dua raksasa Eropa. Kedua tim saling berhadapan di MetLife Stadium, New Jersey, dengan cuaca yang cukup panas. Suasana semakin panas dengan antusiasme fans yang memadati stadion.
Sayangnya, Jobe Bellingham harus absen karena akumulasi kartu kuning. Hal ini menghalangi duel saudara yang dinanti-nanti. Meski begitu, pertandingan tetap berjalan seru sejak menit pertama.
Tim asuhan Carlo Ancelotti langsung menunjukkan dominasi. Dua gol cepat dari duo García membuat mereka unggul di babak pertama. Sementara itu, Borussia Dortmund berusaha bangkit dengan serangan balik yang cepat.
Dengan formasi kuat dan strategi matang, kedua tim memberikan tontonan yang memukau. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Simak analisis lengkapnya di bawah ini.
Pertandingan Sengit di Piala Dunia Antarklub FIFA
Duel panas di ajang bergengsi ini menyajikan aksi seru sejak peluit pertama dibunyikan. Statistik mencatat, kepemilikan bola didominasi oleh satu team dengan persentase 58%, namun peluang gol justru lebih banyak diciptakan lawan.
Formasi 4-4-2 yang diusung salah satu tim terbukti solid di lini tengah. Sementara itu, skema 5-2-3 lawan mengandalkan serangan balik cepat. Trent Alexander-Arnold menjadi motor serangan dari bek kanan dengan 3 umpan kunci yang hampir berbuah gol.
“Saya kira bola sudah keluar, ternyata masih dalam!” ujar Tchouaméni tertawa usai insiden handball lucu di menit ke-34.
Strategi substitusi juga jadi penentu. Pemain bintang seperti Mbappé masuk di menit 67′ dan langsung memberi tekanan. Perubahan ini membuat dinamika game berubah drastis di 20 menit terakhir.
- Kepemilikan bola: 58% vs 42%.
- Peluang gol: 8 vs 6.
- Umpan akurat: 89% vs 82%.
Laga di FIFA Club World Cup ini benar-benar menjadi ajang competition terbaik antar klub juara Champions League. Setiap detiknya penuh ketegangan dan kejutan!
Hasil Akhir: Real Madrid Menang 3-2 atas Dortmund
Pertarungan epik di ajang bergengsi ini berakhir dengan skor 3-2. Gol-gol penentu dan drama di menit akhir menjadi sorotan utama. Kedua tim menunjukkan kemampuan terbaik mereka hingga peluit panjang berbunyi.
Gol-Gol yang Mengubah Jalannya Pertandingan
Gonzalo García membuka keunggulan di menit 10′. Upan presisi dari Arda Güler sukses ia manfaatkan dengan temakan rendah ke sudut kiri gawang. Tak lama berselang, Fran García menggandakan keunggulan di menit 19′ berkat assist spektakuler Trent Alexander-Arnold.
Mbappé menjadi pahlawan dengan voli akrobatiknya di injury time. Gol ketiga ini ternyata menjadi penentu kemenangan. “Saya hanya fokus menyambut bola dengan sempurna,” ujar Mbappé usai laga.
Drama Panas di Akhir Babak
Dortmund nyaris menyamakan kedudukan di menit-menit akhir. Maximilian Beier mencetak gol di menit 90+2′, disusul penalti Guirassy di 90+6′ setelah Dean Huijsen menjatuhkannya di kotak penalti.
Kartu merah untuk Huijsen membuat timnya bermain dengan 10 pemain. Namun, Thibaut Courtois menjadi penyelamat dengan menepis temakan keras Sabitzer di detik-detik terakhir. Penyelamatan fenomenal ini memastikan tiga poin tetap berada di tangan timnya.
- Gol pertama: Gonzalo García (10′)
- Gol kedua: Fran García (19′)
- Gol ketiga: Mbappé (90+1′)
“Ini pertandingan yang sangat emosional. Kami sempat kehilangan konsentrasi di akhir,” ujar pelatih tim pemenang.
Momen Kunci yang Menentukan
Laga ini diwarnai beberapa insiden krusial yang mengubah jalannya pertandingan. Dari kartu merah hingga penyelamatan heroik, setiap detiknya penuh ketegangan.
Kartu Merah untuk Dean Huijsen
Dean Huijsen mendapat kartu merah di menit 90+6′ setelah menjatuhkan pemain lawan di kotak penalti. Wasit tidak ragu menunjukkan kartu langsung karena pelanggaran ini menghalangi peluang gol yang jelas.
Insiden ini membuat timnya harus bermain dengan 10 pemain di menit-menit krusial. Huijsen juga akan absen di semifinal melawan PSG karena akumulasi suspensi.
- Analisis pelanggaran: Huijsen terlambat mengantisipasi gerakan pemain lawan.
- Dampak suspensi: Tim harus mencari pengganti di lini belakang untuk laga berikutnya.
- Kontroversi VAR: Beberapa pihak berpendapat hukuman terlalu berat.
Penyelamatan Spektakuler Courtois
Thibaut Courtois menjadi pahlawan dengan penyelamatan luar biasa di menit 90+10′. Kiara Belgia itu berhasil menepis tendangan voli keras Marcel Sabitzer dari jarak dekat.
“Saya hanya bereaksi secepat mungkin. Itu murni insting,” ujar Courtois usai laga. Aksi ini memastikan kemenangan timnya tetap aman.
“Courtois adalah kiper terbaik dunia saat ini. Penyelamatannya sempurna!” komentar salah satu analis.
Selain itu, ada beberapa momen penting lain:
- Kartu kuning untuk Pascal Groß setelah tekel keras ke Jude Bellingham.
- Momen kontroversial saat VAR meninjau tekel Yan Couto ke Fran García.
- Peluang emas yang terbuang oleh Donyell Malen di menit 78′.
Performa Pemain: Bintang dan Pengganti
Beberapa pemain tampil luar biasa dan menjadi penentu jalannya pertandingan. Mulai dari pencetak gol hingga pengganti yang memberikan dampak besar, aksi mereka patut diapresiasi.
Gonzalo García: Top Skor Sementara
Gonzalo García terus menunjukkan konsistensi sebagai penyerang andalan. Pemain muda ini sudah mencetak 4 gol dalam 3 pertandingan di turnamen ini. Golnya di menit ke-10 menjadi pembuka yang sempurna.
Dengan kecepatan dan akurasi tembakannya, García berada di posisi kedua perebutan Sepatu Emas. Ia hanya terpaut satu gol dari pemimpin klasemen sementara. Bintang muda ini benar-benar membuat penonton terkesima.
Mbappé: Impact dari Bangku Cadangan
Kylian Mbappé masuk sebagai pemain pengganti di menit 67′. Namun, ia langsung membuat perbedaan besar dengan mencetak gol penentu di injury time. Kontribusinya membuktikan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia.
“Saya selalu siap ketika tim membutuhkan,” ujar Mbappé setelah laga. Gol voli akrobatiknya menjadi momen paling berkesan di pertandingan ini.
- Trent Alexander-Arnold: 2 assist dan 5 intervensi defensif penting
- Luka Modrić: Penguasaan bola 92% dan 3 umpan kunci
- Jude Bellingham: 2 tekel sukses sebelum diganti di menit 60′
Para pemain pengganti juga memberikan energi segar. Perubahan strategi di bangku cadangan ternyata menjadi kunci kemenangan.
Reaksi Pelatih Usai Pertandingan
Setelah pertandingan sengit, kedua pelatih memberikan tanggapan menarik. Xabi Alonso dan Niko Kovač sama-sama mengakui ketegangan laga, meski dengan sudut pandang berbeda. FIFA Club World Cup kembali membuktikan sebagai ajang penuh emosi.
Xabi Alonso: “Kami Hampir Terlalu Nyaman”
Pelatih tim pemenang mengkritik kecerobohan di menit akhir. “Semuanya terkendali, tapi 10 menit terakhir cukup gila. Kami kehilangan intensitas,” ujarnya. Namun, ia memuji performa Gonzalo García sebagai pemain kunci.
Alonso juga membahas adaptasi Trent Alexander-Arnold:
- Peran baru: Arnold butuh waktu di lini tengah.
- Strategi vs PSG: “Kami harus kreatif tanpa Huijsen.”
“García adalah penyerang sempurna. Ia selalu di posisi tepat!”
Niko Kovač: “Dortmund Pantas Lebih”
Pelatih Dortmund kecewa dengan peluang Sabitzer yang gagal. “Itu harus jadi gol penyeimbang,” katanya. Ia juga mempertanyakan keputusan wasit terkait kartu merah Huijsen.
Kovač menekankan timnya unggul dalam:
- Serangan balik: 5 peluang dari konter.
- Tekanan: Dominasi di 20 menit akhir.
Meski kalah, ia yakin tim bisa bangkit di Champions League. “Ini pelajaran berharga,” tambahnya.
Kesimpulan: Madrid Melaju ke Semifinal
Dengan kemenangan dramatis 3-2, tim asal Spanyol mengamankan tiket ke world cup semi-final. Mereka akan face PSG pada 8 Juli di MetLife Stadium—duel panas antara Mbappé dan mantan klubnya.
Absennya Dean Huijsen jadi tantangan besar. Bek tengah ini dihukum suspensi setelah kartu merah. Tim harus mencari solusi cepat sebelum face PSG yang memiliki serangan mematikan.
Jika lolos, mereka akan berhadapan dengan pemenang laga Chelsea vs Fluminense di cup semi-final. Peluang memperpanjang rekor 5 gelar world cup semi-final masih terbuka lebar.
Jadwal semifinal akan digelar pukul 02.00 WIB. Pertandingan ini bisa menjadi batu loncatan menuju champions league final musim ini.